“banyak pohon menggugurkan daunnya pada sebagian hari-hari dalam setahun. Sebagaimana juga sakit menjadikan dosa-dosa berguguran dari diri orang yang sakit sehingga ia terbebas dari dosa-dosa .”
Pertama : orang sakit bukanlah orang yang hina di hadapan allah
‘Bukan ... akan tetapi, menurut Allah ia mempunyai kedudukan yang sangat mulia, saya bacakan sebuah hadits qudsi1. Rasullah saw bersabda....
“sesungguhnya, allah swt. Berfirman pada hari kiamat,
‘wahai anak adam,aku sakit, mengapa engkau tidak menjenguk-Ku? Berikan anak adam,
“bagaimana aku bisa menjengukmu , padahal engkau adalah rabb semesta alam?’ allah menjawab,’apakah engkau tidak mengerti bahwa hamba-Ku si fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya?apakah engkau tidak mengerti bahwa sandainnya engkau menjenguknya , niscaya akan engkau dapati akku bersamanya?”
“ Aku sakit mengapa engkau tak menjengguk-Ku?”
Sunggu mengherankan ... allah turut sakit ketika hambanya menderita sakit . hal ini menunjukkan pemuliaan allah kepada hambanya yang sakit , sekaligus bukti kedekatan allah dengannya. Maka, sepantasnya berbahagialah orang yang sedang sakit,
Subhanallah ... Allah bersamamu, wahai orang yang sakit! Bahkan, memuji orang yang menjenggukmu dan mencela mereka yang tak menjengukmu, ini adalah pmuliaan yang tak terkira! Juga , sebagai bukti bahwa allah swt. Adakah penghormatan yang melebihi hal ini bagi orang yang sakit?
Kedua : sakit merupakan bukti bahwa Allah masihy mencintai mu..
Sakit tidak akan datang kepada seorang manusia sebagai cobaan, kecuali dengan takdir Allah swt. Allah menguji hamba-nya dengan sakit dikarenakan satu dari dua hal:
1. Untuk menghapus dosanya
Tidaklah seorang muslim tertimpah derita dari penyakit atau7 perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”
Kedua hadist diatas merupakan bukti bahwa orang yang sakit adalah manusia yang dicintai oleh Allah.dan termasuk salah satu kecintaan Allah kepadanya adalah Allah mengujinya dengan suatu penyakit untuk menghapus dosa-dosanya. Oleh karena itu, para Salafush Shalih dengan lapang dada menerima ujian sakit.
Subhanallah... Mereka menerima sakit, sehingga Allah menghapuskan dosa-dosa mereka....
Di dalam riwayat lain:
“orang yang mendapat cobaan paling berat adalah para nabi kemudian para ulama,kemudiaan orang-orang saleh.”
“orang yang mendapat cobaan paling berat adalah para nabi kemudian para ulama,kemudiaan orang-orang saleh.”
Maka, jika sakit semakin parah, janganlah bersedih. Namun ingatlah, bahwa Allah Sayang Kamu, di saat engkau tetap kuat dalam agamamu dan konsisten dalam memegang akidahmu. Kalalu bisa menghadirkan makna ini dalam dirimu,maka sesungguhnya sakit akan menjadi hal yang ringan dan engkau akan tenang.
0 komentar:
Posting Komentar