Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

sya'banan

Itulah sebabnya pada waktu Sya’banan , dianjurkan untuk berdoa , dikarenakan hitungan dari penetapan putusan atau qadha itu diawali bulan sya’ban sampai awal bulan sya’ban tahun berikutnya sebagaimana
Hadist dibawah ini :
“Ajal-ajal manusia itu diputuskan dari Syaban hingga bulan Syaban berikutna. Ada orang yang baru menikah, dan ada yang anaknya baru saja lhir, namun nama orang itu telah tercantum dalam Buku Induk.” (Hadits Riwayat Imam Ad-Daylani, Ibnu Abid Dunya, Ibnu Jarir, Al Baihaqi, dan Ibnu Abi Hatim).

“Tiada setiap muslim berdoa dengan suatu doa, dalam doa itu tidak ada unsur dosa dan memutus tali silaturahim, kecuali Allah pasti memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal; adakalanya disegerakan doanya baginya, adakalanya disimpan untuknya diakhirat kelak, dan adakalanya dirinya dihindarkan dari keburukan.” Para sahabat bertanya: “Jika kami memperbanyak doa?” Rasulullah saw. bersabda: “Allah lebih banyak (mengabulkan doa).”
Hadist diatas juga menegaskan; bahwa doa yang tidak ada unsur perbuatan dosa dan memutus tali silahturahmi akan dikabulkan Allah dalam bentuk : 1. Langsung dikabulkan sesuai permintaannya . 2.Ditunda untuk diberikan diakherat kelak. 3. Digantikan dengan penghindaran terhadap keburukan yang akan menimpanya.
Inilah yang kadang sering menjadikan seseorang enggan berdoa kepada Allah , berdoa terus tapi kok rasanya tidak dikabul-kabulkan , padahal dia tidak pernah memperhatikan bahwa mungkin doanya itu dikabulkan dalam bentuk yang lain, yang lebih bermanfaat baginya, yang lebih mengandung kebaikan baginya . Dan kalaupun tidak keduanya, ternyata doa itu tersimpan sebagi pahala yang akan tergantikan kelak dikehidupan akheratnya.

Rasulullah saw. bersabda: “Tiada di atas permukaan bumi seorang muslim yang berdoa kepada Allah dengan suatu doa kecuali Allah akan mendatangkan kepadanya apa yang ia pinta, atau Allah palingkan darinya keburukan. Ketika ia tidak berbuat dosa atau sedang memutus hubungan silaturahim.”

Rasulullah saw. juga bersabda dalam hadits Qudsi, Allah swt. berfirman:
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Dari hadist diatas, maka kita bisa mengambil pelajaran untuk selalu berprasangka baik kepada Allah manakala kita berdoa terus, namun belum satupun dari doa kita yang dikabulkan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar